Pertanian terus menghadapi tantangan baru, terutama terkait perubahan iklim dan keterbatasan air. Karena itu, berbagai upaya mulai dilakukan agar proses budidaya bisa berjalan lebih efisien, tanpa mengorbankan hasil panen maupun lingkungan.
Salah satu metode yang mulai banyak dilirik adalah AWD (Alternate Wetting and Drying), teknik irigasi hemat air yang dapat diterapkan untuk tanaman padi.
Apa Itu Metode AWD dan Kenapa Penting untuk Pertanian?
AWD (Alternate Wetting and Drying) adalah metode pengairan sawah yang dilakukan secara berkala. Jadi, sawah tidak terus-menerus digenangi, tanah dibiarkan agak mengering selama beberapa hari, lalu diairi kembali sesuai kebutuhan tanaman. Teknik ini cukup sederhana, tapi dapat menimbulkan dampak besar terutama dalam konteks efisiensi air dan pengurangan emisi.
Beberapa manfaat dari penerapan metode AWD di lahan sawah antara lain:
- 🌾 Mengurangi emisi metana hingga 49%, yang artinya lebih ramah bagi lingkungan.
- 💧 Menghemat air irigasi 15–35%, tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman
- ✅ Produktivitas tetap terjaga, jadi petani tetap bisa panen dengan hasil optimal.
- 🔄Mendukung rotasi tanaman dan intensifikasi lahan, sehingga tanah bisa dimanfaatkan lebih optimal.
Dengan berbagai keunggulan ini, AWD bisa jadi salah satu pilihan untuk mendorong pertanian yang lebih hemat, efisien, dan tetap berpihak pada lingkungan.
Bukan Sekadar Teori, AWD Terbukti Efektif di Lapangan
Penelitian di tiga lokasi berbeda di Jawa Tengah membuktikan bahwa:
- Emisi metana berhasil ditekan hingga 38% dengan penerapan AWD dan versi spesifik lokasi (AWDS).
- Penggunaan air irigasi jauh lebih hemat dibanding metode penggenangan terus-menerus.
- Hasil panen tetap stabil, baik di musim hujan maupun kemarau.
Hasil ini menunjukkan bahwa AWD bisa menjadi alternatif yang efektif, terutama di wilayah yang mulai menghadapi tantangan ketersediaan air.
Mengapa Metode AWD Penting untuk Indonesia?
🌱 Sekitar 80% air tawar di Indonesia digunakan untuk irigasi pertanian.
🌧️ Lebih dari setengah lahan padi masih mengandalkan curah hujan, yang kini makin sulit diprediksi.
📉 Tanpa langkah adaptasi, produksi padi berisiko mengalami penurunan akibat perubahan iklim.
Dengan tantangan tersebut, metode irigasi seperti AWD bisa menjadi salah satu solusi yang relevan.
Melangkah ke Pertanian yang Lebih Baik
Metode AWD menunjukkan bahwa pengelolaan air yang efisien tetap bisa sejalan dengan produktivitas lahan. Dengan pendekatan yang tepat, petani tidak hanya bisa menjaga hasil panen tetap optimal, tapi juga berkontribusi pada upaya menjaga lingkungan.
Ingin tahu lebih banyak soal inovasi pertanian dan praktik yang lebih berkelanjutan?
Yuk, ikuti terus informasi dan update terbaru dari kanal resmi Eratani.
Sumber:
Alternate Wetting and Drying for Climate Change Adaptation, Mitigation and Livelihoods, Insight Brief No. 2. Diterbitkan oleh GIZ & Stockholm Environment Institute, 2021.
Overview of Alternate Wetting and Drying (AWD). Diterbitkan oleh International Rice Research Institute (IRRI), 2013.