Blog

  /  

Artikel

ARTIKEL

Lahan Pertanian Semakin Kesini Semakin Sempit, Kenapa Ya?

Apakah kamu sadar di beberapa daerah di Indonesia lahan pertanian semakin sempit? Jika kita lihat dari banyaknya penyebab lahan pertanian semakin sempit, penyebab utamanya adalah karena, perubahan fungsi lahan atau istlahnya adalah alih fungsi lahan. Sehingga hal ini menyebabkan lahan pertanian seperti sawah, berubah menjadi lahan yang tidak produktif. Makin sempitnya lahan pertanian tentu ditandai dengan berkurangnya aktivitas produksi pertanian, dari awalnya ada kegiatan usahatani kemudian berubah menjadi kegiatan lain diluar usahatani. Akibat dari alih fungsi lahan pertanian, tidak jarang petani yang beralih profesi karena, dinilai tidak menguntungkan atau seringkali rugi. Mayoritas petani yang beralih profesi, bekerja pada industri dan pabrik. Atau ada yang melakukan urbanisasi ke kota. Penyebab lahan pertanian menjadi sempit diantaranya adalah pembangunan perumahan pada lahan pertanian. Bertambahnya jumlah penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan tempat tinggal. Sehingga, bisnis properti atau perumahan semakin membludak. Petani yang diimingi harga tinggi akhirnya menjadi tergoda untuk menjual sawah miliknya kepada developer.  Lalu penyebab lainnya adalah pendirian pabrik di daerah pedesaan sehingga, lahan pertanian banyak yang diambil alih. Murahnya biaya tenaga kerja di pinggiran kota tentu berpengaruh terhadap biaya produksi yang rendah. Maka tak jarang pada beberapa daerah di Indonesia, lahan pertanian berubah menjadi kawasan pabrik.  Kemudian, lahan pertanian dibebaskan untuk projek pemerintah. Seringkali proyek pemerintah seperti jalan tol, bandara, sekolah, atau yang lainnya “memaksa” petani untuk melepasnya. Semakin banyak proyek setiap tahunnya, maka akan semakin banayk pula lahan pertanian yang beralih fungsi.  Referensi: Belajartani.com  

Eratani / 21 Juli 2022

Drone: Teknologi Canggih Untuk Revolusi Sektor Pertanian

Kemajuan teknologi saat ini semakin berkembang pesat. Berbagai inovasi teknologi mulai bermunculan dan meningkatkan efektivitas tenaga dan waktu secara signifikan. Di sektor pertanian, inovasi bibit, benih, teknik pertanian, efektivitas produksi pertanian, sampai permodalan oleh fintech (financial technology) hadir dan menjawab berbagai permasalahan petani. Salah satu teknologi yang membawa perubahan drastis adalah penggunaan drone. Pemanfaatan drone digunakan di berbagai bidang perekonomian, mulai dari manufaktur hingga pertambangan. Tidak terkecuali pertanian, dimana drone dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas hingga penghematan biaya produksi, SDM, dan waktu. Drone adalah pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dimana alat ini tak membutuhkan awak namun tetap dikendalikan oleh pilot. Bentuk dari drone dibuat menyerupai pesawat dan juga helikopter. Drone mampu dikendalikan serta memiliki kemampuan terbang yang cukup tinggi dan juga jauh. Drone merupakan teknologi yang mengandalkan IoT (Internet Of Things) dan AI (Artificial Intelligence) atau biasa disebut kecerdasan buatan. Penggunaan drone pada sektor pertanian memiliki banyak manfaat, diantaranya: Memantau kondisi tanaman Drone telah dilengkapi dengan peralatan khusus yang disebut Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) menggunakan informasi warna terperinci untuk menunjukkan kesehatan tanaman. Dengan teknologi tersebut, para petani dapat memantau pertumbuhan tanaman, memberikan pemetaan lapangan yang akurat, mendeteksi hama hingga area yang kosong sehingga dapat mempercepat penanganan masalah.  Efisiensi sistem irigasi Drone dapat menangkap informasi terkait kesehatan tanah Anda dengan sangat akurat termasuk masalah kelembaban tanah. Sebagai hasilnya, air dapat didistribusikan dengan cara yang paling efisien yakni dengan mengatur jumlah air yang dibutuhkan tanaman. Menghemat waktu dan tenaga Drone memiliki jangkauan yang sangat jauh tanpa mewajibkan pemiliknya untuk hadir di sana. Dengan demikian, pengguna drone dapat menghemat waktu dan meningkatkan frekuensi pemantauan. Kini, pemantauan di daerah terpencil yang memakan waktu berjam-jam dapat diselesaikan dalam beberapa menit saja. Penggunaan drone dapat membantu petani dalam mewujudkan apa yang dikenal sebagai pertanian presisi, memanfaatkan sumber daya yang lebih sedikit untuk hasil yang lebih banyak. Pemanfaatan drone dapat membantu pekerjaan petani demi mewujudkan petani Indonesia sejahtera. Referensi: MAX Indonesia, Kementerian Pertanian  

Eratani / 21 Juli 2022

Peran IT Dalam Sektor Pertanian Di Era Industri 4.0

Di era industri 4.0, informasi teknologi (IT) berperan penting dalam segala bidang. Informasi teknologi memudahkan manusia dalam memproduksi, mengolah data dan menyebarkan informasi, tak terkecuali sektor pertanian. Kata ‘pertanian’ dan ‘Indonesia’ seakan tak terpisahkan karena, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia merupakan negara agraris. Oleh karena itu pertanian memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian masyarakat Indonesia. Sektor pertanian Indonesia tidak pernah lepas dari permasalahan yang setiap tahunnya selalu menjadi hambatan bagi para petani. Salah satu permasalah sektor pertanian di Indonesia adalah mengenai teknologi pertanian. Menurut Dedi Nursyamsi, selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), menyebutkan bahwa inovasi teknologi berikut sumber daya manusia dan infrastruktur menjadi faktor penting dari efisiensi dan daya saing di sektor pertanian. Ia mengaskan bahwa perlunya SDM yang andal dan profesional dalam mengimplementasikan inovasi teknologi di lapangan.  Beliau juga menambahkan bahwa tenaga penyuluh pertanian harus meningkatkan kemampuan diri (upgrade) dalam bidang informasi teknologi (IT) dan penerapan teknologinya. Sehingga pada era industri 4.0 seperti saat ini, dengan terciptanya teknologi informasi pada sektor pertanian, menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dengan cara kerja yang efisien. Sebagai contoh adalah teknologi sensor. Teknologi sensor dapat memberikan data yang konkrit dan real time terhadap para petani. Teknologi sensor yang sedang dikembangkan saat ini adalah teknologi sensor bagi tanaman yang memanfaatkan drone untuk mendapatkan beragam data, seperti pertumbuhan hama, penyakit, dan permasalahan lainnya. Teknologi ini banyak dikembangkan di pertanian tanaman hortikultura dalam skala besar. Dengan adanya teknologi ini, penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya dapat lebih terarah dan efisien, sehingga mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Dengan adanya peran IT dalam sektor pertanian maka diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian, serta memudahkan bagi para pengelola sektor pertanian untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Referensi: Pertanianku, Agricsoc   

Eratani / 21 Juli 2022