Peran Krusial Petani dalam Ketahanan Pangan

Eratani / 19 November 2024

Ketika mendengar kata petani, mungkin yang terlintas di benak kita adalah sosok yang bekerja di sawah, menanam, merawat, dan memanen hasil bumi. Namun, peran petani jauh lebih besar dari itu. Mereka adalah tulang punggung ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi Indonesia. Dengan tugas yang begitu krusial, sudahkah kita benar-benar memahami betapa besar peran mereka dalam menjaga ketahanan pangan nasional?

Petani, Pilar Ketahanan Pangan

Lebih dari 70% pangan dunia dihasilkan oleh petani-petani kecil yang tersebar di berbagai negara. Artinya, petani memiliki peran vital dalam memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan. Di Indonesia sendiri, sektor pertanian menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sekitar 28,64% dari total tenaga kerja kita bekerja di sektor ini. Jumlah tersebut menunjukkan betapa pentingnya sektor pertanian dalam memberikan lapangan kerja, terutama bagi masyarakat di pedesaan.

Selain itu, petani juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, menyumbang sekitar 13% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Peran mereka tidak hanya terbatas pada menghasilkan bahan pangan, tetapi juga membantu pengentasan kemiskinan. Dengan membuka peluang usaha dan menyediakan lapangan kerja, sektor ini mendukung jutaan keluarga di pelosok negeri untuk memiliki penghasilan yang layak.

Tak hanya menjadi penopang ekonomi dan ketahanan pangan, petani juga turut menjaga keseimbangan alam. Dengan mengadopsi metode ramah lingkungan, petani tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Tantangan  Petani dalam Menjaga Ketahanan Pangan.

Meskipun peran petani begitu vital, mereka menghadapi berbagai tantangan yang menghambat produktivitas dan kesejahteraan. Perubahan iklim adalah salah satu ancaman terbesar, menyebabkan musim tanam yang tidak menentu hingga risiko gagal panen. Selain itu, keterbatasan akses terhadap teknologi modern membuat banyak petani masih bergantung pada metode tradisional yang kurang efisien.

Fluktuasi harga pangan juga menjadi masalah yang sering dialami. Ketika harga hasil panen anjlok, sementara biaya pupuk dan benih terus naik, petani kerap mengalami kerugian. Belum lagi, urbanisasi yang pesat menyebabkan pengurangan lahan pertanian. Banyak petani yang kehilangan lahan mereka karena alih fungsi menjadi kawasan industri atau pemukiman.
 

Strategi untuk Mendukung Ketahanan Pangan 

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh petani, kehadiran program dan perusahaan berbasis pertanian menjadi angin segar bagi sektor ini. Salah satunya adalah Eratani, startup pertanian yang didirikan khusus untuk memberikan solusi komprehensif bagi petani. Dengan pendekatan menyeluruh dari hulu hingga hilir, Eratani bertujuan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan petani Indonesia.

Eratani menawarkan solusi dengan menyediakan akses pembiayaan yang lebih mudah melalui lembaga keuangan maupun program kemitraan. Lebih dari sekadar akses finansial, Eratani juga fokus pada pemberdayaan petani melalui program edukasi dan pelatihan. Pelatihan ini mencakup teknik bercocok tanam berkelanjutan hingga pemanfaatan teknologi modern. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik, petani dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian mereka secara signifikan.

Solusi unggulan lain dari Eratani adalah menghubungkan petani langsung dengan pasar. Hal ini meminimalkan ketergantungan pada perantara yang sering mengurangi keuntungan petani. Dengan solusi ini, petani memiliki peluang untuk mendapatkan harga jual yang lebih adil dan menguntungkan.

Melalui berbagai dukungan tersebut, Eratani tidak hanya membantu petani meningkatkan hasil panen, tetapi juga mendorong terciptanya masa depan pertanian Indonesia yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan. Eratani menjadi contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat memberdayakan petani untuk menghadapi tantangan sekaligus menciptakan peluang baru di dunia pertanian.

Share This Post

Lihat Artikel Lainnya